Senin, 07 Januari 2013

Pengaruh Global Warming Bagi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

Pemanasan Global (global warming) adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi akibat kerusakan hutan ataupun meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca. Selama satu abad terakhir suhu rata-rata bumi telah naik antara 0.74 ± 0.18 °C.
Pemanasan global berdampak luas pada terjadinya berbagai perubahan di bumi seperti naiknya permukaan air laut, perubahan iklim dan cuaca ekstrim, ekosistem pantai, serta  volume dan pola turunnya hujan / salju (precipitation). Selanjutnya dampak pemanasan global lainnya misalnya menurunnya hasil pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas, mencairnya gletser di kutub utara dan kutub selatan, punahnya berbagai macam spesies binatang serta mempengaruhi kesehatan manusia.

Dampak pemanasan global bagi kesehatan

Pemanasan global selain berakibat buruk bagi kehidupan dan keseimbangan ekosistem, juga berdampak serius bagi kesehatan umat manusia. Beberapa dampak serius pemanasan global bagi kesehatan manusia, misalnya adalah :

Pertama, Penyakit infeksi

Perubahan iklim berdampak pada munculnya beberapa jenis penyakit infeksi baru seperti ebola, flu burung, dan beberapa penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai. (Dr. Wan Alkadri, Msc.)

Kedua, Penyakit saluran pernapasan

World Health Organization menyebutkan akibat lain pemanasan global adalah penyakit saluran pernapasan. Bettina Menne, anggota WHO divisi Eropa mengatakan, “Gelombang panas menyebabkan jumlah materi dan debu di udara meningkat,” Suhu udara yang semakin hangat juga membawa penyakit alergi. Selain itu, banyaknya jumlah kebakaran hutan baik disengaja ataupun karena panasnya cuaca memperburuk ancaman penyakit saluran pernapasan ini.

Ketiga, Penyebaran penyakit DBD dan malaria

Pemanasan global berdampak pada semakin singkatnya siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk dari telur menjadi larva dan nyamuk dewasa. Akibatnya, jumlah populasi nyamuk berkembang sangat cepat. Ini terutama terjadi di kawasan Afrika dan Asia. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk adalah penyakit malaria dan demam berdarah dengue (DBD). Kedua penyakit ini sangat sensitif terhadap perubahan iklim.
Kita sudah merasakannya langsung ganasnya kedua penyakit tersebut, yakni tingginya angka korban penderita demam berdarah dan malaria dibeberapa daerah.

Keempat, Penyakit akibat penipisan lapisan Ozone

Dampak pemanasan global bagi kesehatan juga terjadi karena pengaruh penipisan ozone seperti meningkatnya intensitas sinar ultra violet. Intensitas sinar UV yang mencapai permukaan bumi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, pertumbuhan mutasi genetik, dan memperburuk penyakit-penyakit umum asma dan alergi

Kelima, Penyakit yang berhubungan dengan panas

Lebih jauh global warming juga bisa berakibat terjangkitnya penyakit yang berkaitan dengan panas (heat stroke), terutama pada lansia dan anak-anak. Suhu yang panas juga bisa menyebabkan kegagalan sektor pertanian, sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
Selanjutnya perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut dapat menyebabkan berbagai bencana alam seperti banjir, badai topan dan kebakaran. Dan bencana alam hampir selalu disertai dengan migrasi penduduk ke kantong-kantong pengungsian. Di tempat pengungsian ini sering muncul penyakit, seperti : diare, gatal-gatal dan penyakit kulit lain, kurang gizi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, dan lain-lain.

Cara mengurangi dampak pemanasan global

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebagian besar resiko kesehatan dapat ditekan melalui intervensi program kesehatan, tindakan terencana untuk memperkuat sistem kesehatan maupun promosi kesehatan guna melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang rentan di masa mendatang.
Kaitannya dengan pemanasan global hal itu bisa berarti bahwa mengurangi dampak pemanasan global harus melibatkan institusi yang bisa mengintervensi kebijakan-kebijakan di bidang kesehatan, dalam hal ini adalah pemerintah masing-masing negara maupun hubungan antar negara.
Mengurangi dampak pemanasan global memang tidak bisa dilakukan sendirian, melainkan harus dengan melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah, hubungan antar negara, LSM, dan partisipasi masyarakat secara menyeluruh. Kedengarannya klise dan normative. Namun pemanasan global (global warming), sejatinya memang membutuhkan kesadaran dan partisipasi semua elemen masyarakat dan pemerintah secara global pula.

Yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global

Salah satu penyebab utama pemanasan global atau global warming adalah meningkatnya konsentrasi efek gas rumah kaca. Dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak global warming ini misalnya : mematikan perangkat kantor, komputer, dan lampu saat istirahat atau tidak digunakan, pakai peralatan hemat energi; mencetak bolak-balik untuk menghemat kertas; hemat pemakaian tisu; mengurangi pemakaian AC.
Selain itu juga menutup kran air dengan rapat; hemat air untuk mandi; gunakan mesin cuci hanya jika cucian banyak; panaskan air untuk minum seperlunya; pasang panel listrik tenaga surya di atas genteng; ganti tisu dengan lap kain; menanam pohon di halaman rumah, sekolah atau kantor.
Disaat bepergian, jangan memakai mobil pribadi bila jarak tempuh tidak jauh, pakai kendaraan umum; perjalanan jarak dekat cukup dengan sepeda; matikan mobil jika menunggu lebih dari setengah menit; memanaskan mobil seperlunya saja, periksa tekanan ban mobil, kurangnya tekanan menyebabkan boros bahan bakar; rajin merawat mesin  kendaraan.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak serius pemanasan global diatas mungkin hanyalah “langkah kecil” yang kurang berarti. Namun hal itu akan menjadi “lompatan besar” yang sangat bermakna jika kita melakukannya bersama-sama.